Ka'bah

Ka'bah

Sabtu, 30 Januari 2010

Latar Belakang Isra' Mi’raj Nabi Muhammad s.a.w

30 Januari 2010 pkl 23.00 WIB
Efy Afifah

(Disampaikan oleh Ustadz H..M. Djamil Muda, pada pengajian Ahad pagi di PP Muhammadiyah Menteng Jakarta,1991)


Menjelang terjadinya peristiwa Isra Mi’raj ini, Nabi Muhammad s.a.w dan pengikutnya sedang diselubungi oleh kabut tebal, berbagai kesulitan dan kepahitan hidup. Ketika itu pengikut Nabi baru kira-kira 200 orang dan selalu terancam bahaya. Pada saat itu orang-orang Arab tidak senang kepada agama Allah yang dibawa Nabi ini, mereka melakukan teror yang sangat kejam dan mengerikan kepada Nabi dan pengikut-pengikutnya. Berbagai macam cara dilakukan seperti blokade ekonomi, melarang menjual bahan-bahan pokok kepada minoritas muslimin supaya kaum muslimin menyerah karena kelaparan, dan tidak ada orang yang berani membelanya.

Setelah apa yang mereka lakukan itu tapi tidak membawa hasil, kemudian mereka mengadakan kompromi yaitu dengan cara membujuk Nabi dan pengikut-pengikutnya seperti akan diberi harta yang cukup berapapun yang diinginkan, diberi kedudukan yang tinggi dan malah akan diberi wanita pilihan asal mau membatalkan penyiaran agama Allah itu. Tetapi dijawab Nabi dengan tegas: Andai kata sekalipun kamu dapat meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan pada tangan kiriku, aku tidak mau berhenti menyiarkan agama Allah ini, biar aku musnah, namun aku tidak mau berhenti.

Mereka mencoba pula mengadakan suatu kompromi lagi dengan cara mengajak agar menyembah Allah dan menyembah berhala dengan berganti-ganti, agar timbul perdamaian. Tapi seketika itu juga Allah menurunkan surat al Kaafiruun ayat 1-6 dengan kesimpulan Allah melarang mengkompromikan iman dan beribadah kepada Allah dengan mempercayai dan beribadah kepada Allah. Akhirnya daya upaya mereka gagal pula.

Pada saat genting itu pula paman Nabi, Abu Thalib meninggal, paman yang telah menggalangkan lehernya membela Nabi selama hayatnya, sekalipun sampai hayatnya masih belum beriman. Tiga hari sesudah itu meninggal pula istri beliau Khadijah, istri yang sangat beliau cintai, hartawan, dermawan, setiawan, cendekiawan yang banyak berjasa kepada Nabi dan kaum muslimin ketika menghadapi berbagai kesulitan. Ia adalah seorang istri yang berfikiran tinggi dan berjiwa besar.

Pada saat seperti ini, kalau orang yang berjiwa kerdil akan patah hati dalam perjuangan karena serasa tempat bergantung telah putus dan tempat berpijak telah runtuh, tapi tidak demikian halnya dengan Nabi karena beliau berjiwa besar dan tebal imannya kepada Allah.

Maka pada saat seperti ini Allah memanggil Nabi, Mi’raj ke langit tinggi yang belum dapat dicapai oleh manusia malah belum dapat dicapai akal jua, menunjukkan bahwa Allah Maha Kuasa bila dikehendakiNya. Allah memperlihatkan kekuasaanNya itu menurut kehendakNya bukan menurut kemauan kita. Kita disuruh bekerja, berfikir, berjuang dengan menggunakan pikiran dan tenaga. Mungkin disuatu saat setelah habis berfikir, habis berusaha, berjuang dengan sepenuh hati dan tenaga, mungkin disuatu saat Allah memperlihatkan kekuasanNya. Alangkah hebatnya kekuasaanNya yang diperlihatkanNya kepada Nabi Muhammmad s.a.w. Allah menaikkan beliau ke langit pertama sampai ke langit ke tujuh sampai ke Sidratul Muntaha. Coba kita perhatikan ayat-ayat Allah mengenai langit pertama menurut ayat tersebut, bagaimana pula hebatnya langit yang lain-lain itu dan alam seluruhnya ciptaan Allah ini. Akan keluar ucapan kita: Subhannallah lahaula walaquata illaa billah, Maha Suci Alllah tidak ada daya upaya kecuali hanya bagi Allah.

Sekitar peristiwa Isra’Mi'raj Nabi Muhammas s.a.w

Peristiwa ini terdiri dari beberapa bagian diantaranya:
1. Saat ketika Nabi dibedah/dioperasi.......... merupakan hadits palsu
2. Saat Nabi di Isra’kan dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsha
3. Saat di Mi’rajkan ke alam langit (angkasa luar yang jauh)
4. Ketika Nabi menerima perintah shalat ketika menjumpai Allah
5. Setelah pulang kembali ke Mekkah bertemu dengan musyrikin Mekkah
6. Malah yang cukup mengerikan saat menjelang terjadi semua itu. Kita tidak dapat melupakan peristiwa-peristiwa menjelang terjadinya peristiwa Isra’ itu seperti: pengikutnya baru kira-kira 200 orang dan kaum musyrikin Mekah melakukan teror yang kejam terhadap Nabi dan pengikut-pengikutnya, mengadakan blokade ekonomi terhadap kaum muslimin, membujuk Nabi dengan pangkat, harta, wanita dll, ujian berat bagi Nabi dengan meninggalnya paman dan istri nabi.

Pada saat itulah Allah menghibur Nabi dengan sekitar peristiwa Isra’ Mi’raj itu. Dijelaskan dalam surat Al Isra’: Kalau sempit wajahmu di bumi ini, maka pintu langit terbuka lebar menantimu sambil mengucapkan: Selamat datang saudara yang shalih dan Nabi yang shalih... Dan kalau manusia menjauh/berpaling daripadamu, maka inilah malaikatKu berkerumun-kerumun dengan menyebutmu dan mengelu-elukan kedatanganmu.... dan jika menjauh manusia dari sekitarmu, maka inilah para nabi-Nabi bersama shalat dibelakangmu.
Inilah keistimewaan besar pengobat kesulitan-kesulitan yang dihadapi Nabi.

Beberapa catatan: ..................Hadits palsu
1. Nabi dibedah pada tahun 622 M
2. Nabi dibedah tidak merasa sakit, tidak berdarah dan tidak berbekas.

Sarjana kesehatan mulai dapat mengoperasi pada tahun 1700 M, tapi seluruhnya tidak berhasil/ pasien mati karena dipukul kepalanya, sebab ketika itu belum ada anestesi. Operasi baru mulai dapat berhasil baik pada tahun 1800 M.


Jauhnya jarak yang ditempuh Nabi ketika Isra’ Mi’raj

Jarak antara Mekkah ke Palestina 2400 km, ke langit pertama saja 3,2 milyard tahun.
Ilmu manusia sangat sedikit dan terbatas ini, sampai saat ini ilmu manusia belum dapat memecahkan dengan pasti tentang jalannya peristiwa Isra’Mi’raj. Akan dapatlah manusia dengan perkembangannya mampu memecahkannya?

Allah berfirman dalam surat Ashshaffaat ayat 6, disebutkan Allah: Kami (Allah) menghiasi langit dunia (dekat) dengan hiasan berbagai bintang-bintang.
Dalam surat Al Mulk ayat 5 disebutkan Allah: Sesungguhnya Kami (Allah) menghiasi langit dunia/langit dekat dengan lampu-lampu/bintang.
Di dalam surat Hammin Assajadah (Fussilat ayat 12) disebutkan Allah: Kami (Allah) menghiasi langit dekat (dunia) dengan berbagai lampu-lampu/bintang-bintang.

Menurut keterangan-keterangan dari ayat-ayat diatas, bahwa tempat peredaran bintang-bintang itu adalah langit pertama/langit dunia. Sedang menurut ilmu falak bahwa jumlah bintang yang telah dapat mereka ketahui ada satu milyard. Menurut mereka ada bintang cahayanya baru sampai ke bumi ini satu milyard tahun. Bandingkanlah dengan matahari yang jaraknya dengn bumi sejarak 149.000.000 km, cahayanya baru sampai ke bumi 8 menit. Bayangkanlah ini baru langit pertama. Bagaimana dengan langit kedua, ketiga , ketujuh, ke Arasy ke Sidratul Muntaha. Akan dapatkah fikih ilmu manusia kelak akan mencapai ini?

Sebab itu Allah memulai riwayat ini dengan ucapan: (Al Isra ayat 1), yang artinya: Maha suci Allah yang memperjalankan hambaNya pada malam hari, dari Masjidil Haram sampai Masjidil Aqsha, yang telah Kami berkati disekelilingnya supaya Kami perlihatkan keterangan-keterangan Kami kepadanya, sesungguhnya Dia mendengar dan melihat.

Kata-kata Subhana ini menunjukkan Ta’jub. Kalau Allah sendiri memulainya dengan kata-kata ta’jub karena hebatnya.
Jumlah bintang yang telah dapat diketahui ahli falak 1.000.000.000 buah. Diantara bintang itu cahayanya baru sampai ke bumi 1.000.000.000 tahun.

Sejarah Islam peristiwa Isra’Mi’raj Nabi Muhammmad s.a.w

Mengenai Isra’ dijelaskan Allah dalam surat Al Isra’ ayat 1, yang artinya
Maha suci Allah yang memperjalankan hambaNya pada malam hari, dari Masjidil Haram sampai Masjidil Aqsha, yang telah Kami berkati disekelilingnya supaya Kami perlihatkan keterangan-keterangan Kami kepadanya, sesungguhnya Dia mendengar dan melihat.

Mengenai Mi’raj terdapat terdapat didalam surat An Najm ayat 13-18, yang artinya Sesungguhnya telah dilihatnya di waktu lain. Nabi melihat Jibril 13. Dekat pohon teratai yang tak dapat dilampaui 14. Di dekat itu ada taman tempat tinggal (syorga) 15. Ketika pohon teratai ditutup oleh apa yang menutupnya 16. Pandangannya tiada menyimpang dan tiada melampaui 17. Sesungguhnya dia telah melihat keterangan-keterangan yang amat besar dari Tuhannya 18.

Peristiwa Isra’Mi’raj itu didapati pula di dalam Hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diterima dari: Anas bin Malik, Abi Hurairah , Jabir dll

Didalam hadits yang panjang itu, dapat dibuat ringkasannya sbb:
1. Nabi dibedah/dioperasi dadanya dengan air zam-zam lalu dimasukkan hikmah dan iman lalu ditemukan kembali oleh Jibril.......merupakan hadits palsu
2. Setelah itu dibawanya Buraq untuk membawa Nabi dari Mekkah ke Palestina
3. Sesampainya di Mesjid Aqsha, Nabi shalat dua raka’at. Setelah itu Jibril membawa dua macam minuman yaitu khamar dan susu. Maka Nabi memilih susu dan Jibril berkata: engkau telah memilih yang sesuai dengan fitrah.
4. Kemudian Nabi di Mi’rajkan kealam langit terus ke Sidratul muntaha. Maka Nabi menjumpai:
a. Di langit pertama berjumpa dengan Nabi Adam a.s
b. Di langit kedua berjumpa dengan Nabi Isa a.s dan Yahya a.s
c. Di langit ketiga berjumpa dengan Nabi Yusuf a.s
d. Di langit keempat berjumpa dengan Nabi Idris a.s
e. Di langit kelima berjumpa dengan Nabi Harun a.s
f. Di langit keenam berjumpa dengan Nabi Musa a.s
g. Di langit ketujuh berjumpa dengan Nabi Ibrahim a.s
Kesemua Nabi itu menyambut dengan penuh gembira dan hormat

Kemudian Nabi menerima perintah shalat 50 waktu sehari semalam. Tetapi setelah sampai kepada Nabi Musa, menyarankan agar Nabi Muhammad s.a.w meminta kepada Tuhan agar dapat diringankan. Setelah 9 kali pulang balik antara Nabi Musa a.s dan Tuhan, akhirnya tinggal 5 waktu. Maka tuhan berkata kepada nabi.............. Hadits palsu
Hai Muhammad, bahwasanya itulah lima kali shalat sehari semalam, sekali shalat berganda sepuluh, jadi semuanya lima puluh. Dan Tuhan berkata lagi: Dia lima dan lima puluh juga, tidak berubah perkataan pada sisiku. Nabi masih berkata: kembalilah kepada Tuhanmu, Nabi Muhammad menjawab: Aku telah malu meminta kurang.
Kemudian itu kami terus ke Sidratul Muntaha dan ditutup oleh beberapa warna yang tidak diketahui apakah nama warnanya. Sesudah itu aku masuk ke dalam surga.


Beberapa keterangan mengenai peristiwa Isra’ dan Mi’raj

Peristiwa itu dimulai oleh Allah dengan lafadz, Subhanallah artinya Maha Suci Allah, menunjukkan peristiwa di luar kemampuan otak manusia, lebih-lebih di masa itu, jarak antara Mekah-Palestina 1300 km, kendaraan di masa itu baru onta yang ada. Di masa itu jarak tsb ditempuh selama tiga bulan pulang balik dengan onta. Sedang Nabi melaluinya sampai ke alam langit kurang dari satu malam. Apalagi sampai ke angkasa luar pula.

Keajaiban di luar kemampuan otak manusia itu akhirnya menimbulkan daya pendorong bagi manusia untuk berfikir lebih jauh hingga lahirlah pendapat-pendapat baru. Al Qur’an menyuruh manusia untuk berfikir. Untuk menyuruh manusia untuk berfikir bermacam lafadz disebutkan dalam Al Qur’an seperti kenapa kamu tidak berfikir?, kenapa kamu tidak perhatikan?, kenapa tidak kamu ingati?

Kita dapati dalam Al Qur,an kata menyuruh berfikir:
- dengan kata tafakkur ada 17 ayat dalam 15 surat
- dengan kata aqlan ada 13 ayat dalam 12 surat
- dengan kata tadabur ada 4 ayat dalam 4 surat
- dengan kata tazzakur ada 35 ayat dalam 17 surat
- dengan kata tafakkur ada 16 ayat dalam 12 surat

Sebagian dari antara sekian banyak butir-butir intisari, nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa yang mengagumkan ini adalah diantaranya:
1. Mengingat ayat yang berbunyi: Kami hendak memperlihatkan keterangan-keterangan kami kepadanya
2. Untuk ketenangan jiwa
3. Mempertajam pandangan
4. Menambah keyakinan
5. Mengokohkan dasar perjuangan
6. Melatih kesucian jiwa dan ketahanan rohaniah


Menurut pendapat kebanyakan ahli sejarah, bahwa Mi’raj itu terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 13 nubuwah (menerima misi sebagai Rasul). Setelah sekian lama berjuang menegakkan agama Allah, menghadapi tantangan yang bertubi-tubi hampir 13 tahun.

Peristiwa kembalinya Nabi dari Isra’ dan Mi’raj

Karena kafir Quraisy tidak mempercayai tentang Isra’ dan Mi’raj Nabi, sebagai cemoohan, mereka menanyakan tentang bentuk Mesjid Baitul Maqdis itu dengan bermacam-macam pertanyaan. Tapi Nabi dapat menjawab pertanyaan mereka semuanya. Maka Nabi menceritakan hal itu. Hadits yang diriwayatkan Muslim dari Jabir bin Abdillah: bersabda Rasulullah s.a.w, tatkala Quraisy mendustakan saya (tentang peristiwa Isra’ dan Mi’raj) saya lalu berdiri di Hijr lalu dipertontonkan oleh Allah kepada saya Baitul Maqdis dan kumulai memberikan keterangan tentang sifat-sifatnya sambil saya melihatnya (Shahih Muslim sh .108.113).

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar